RANGKUMAN TUGAS 3(BAB 7,8,9) ILMU BUDAYA DASAR


RINGKASAN MATERI
A.    Manusia Dan Keadilan
1.     Pengertian Keadilan
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan diproyeksikan pada diri manusia  sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Secara umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.
2.     Makna Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana
Ada berapa makna keadilan yaitu :
1. Komutatif :seseorang yang telah melakukan kesalahan atau pelanggaran, tanpa memandang kedudukannya, dia tetap di hukum sesuai dengan keslahan/pelanggaran yang dibuatnya.

2. Distributef :seseorang yang mendapatkan hak/jatah yang sesuai dengan jasa-jasa yang telah diperbuat.
3. kodrat alam: seseorang yang diberikan sesuatu oleh kita sesuai dengan apa yang diberikan untuk kita.
4. konvensional: dalam suatu negara rakyat harusnpatuh pada peraturan yang diberlakukan oleh negaranya begitu pula negara harus memberikan hak-hak yang seharusnya didapat oleh rakyatnya.
5. perbaikan: seseorang yang namanya telah tercemar dapat dipulihkan kembali.
3.     Contoh Keadilan
Menurut saya keadialan sosial di bidang hukum di Indonesia kurang adil kenapa saya berani mengatakan hal itu? jelas saja pencuri sandal hukuman nya dituntaskan sambai ke akar akar nya, sedangkan hukuman untuk para pejabat yang mengangkat kaki di kantor dengan tindakan korupsi nya? tidak pernah selesai dituntas. Inikah cerminan sila ke-5 Pancasila? seharusnya pemerintah tetap adil dalam bidang hukum ini karna ini menyangkut masyarakat banyak bukan hanya satu atau dua orang saja bisa dilihat contoh-contoh nya yang lain.
4.     Pengertian Keadilan Sosial Pada Pancasila Sila ke-5
Dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain , manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.

Mengandung makna setiap manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan perbuatannya luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu diperlukan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
5.     Sebutkan Macam-macam Keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari    masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok.
2. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
3. Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
6.     Pengertian Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang kepada seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada, Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan yang bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatan. Karena kejujuran juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun perbuatan yang masih terkandung dalam hati nurani yang berupa kehendak dan harapan dan niat .
7.     Hakikat Kejujuran
Hakikat kejujuran dalam hal ini artinya hak yang telah tertetapkan dan terhubung kepada Tuhan Ia akan sampai kepada-Nya sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan di akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang yang berbuat kebajikan dan memuji mereka apa yang telah dia perbuat baik berupa keimanan dan sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi dan kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban disertai rasa takut terhadap kesalahan atau dosa .
8.     Pengertian Kecurangan
Kecurangan atau curang yang identik dengan ketidakan kejujuran atau tidak jujur dan sama pula dengan licik meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan itu adalah lawan jujur. Curang atau kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang untuk memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Dan kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita .
9.     Sebab-sebab Seseorang Melakukan Kecurangan
Macam-macam sebab orang melakukan kecurangan yang ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek Kebudayaan
3. Aspek Peradaban
4. Aspek Teknik
Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah berjiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah apa itu kecurangan.
Kecurangan juga menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
10.  Macam-macam Perhitungan dan Pembalasan
Di negara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.
Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.


11.  Pengertian Nama Baik
Nama baik artinya tujuan utama orang hidup, Nama baik adalah nama yang tidak tercela dan setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap akan baik dan lebih jika menjadi teladan bagi orang atau tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “Daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya dan setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
12.  Hakikat Pemulihan Nama Baik
Hakikat pemulihan nama baik adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya dan bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma–norma atau aturan–aturan yang ada di negeri ini dan selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat – sifat Rasulullah SAW) .
13.  Pengertian Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan pembalasan bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu dengan surga. Bagi yang tidak bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan atau siksaan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan atau siksaan api neraka.
Pembalasan disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh tuhan, dan merupakan sifat tercela, sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap oarang yang melakukan kejahatan kepada kita
14.  Sebab-sebab Seseorang Melakukan pembalasan
Penyebab tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi sehingga selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan.
15.  Contoh Suatu Pembalasan
Saat seorang anak bernama seila yang dijaili oleh temannya yang  bernama ricky, seila kemudian merasa kesal dan merasa malu dan mulai timbul di dalam hati seila rasa kedengkian terhadap perbuatan yang dilakukan ricky, maka keesokan harinya seila pun membalas ke jailin ricky.Ini adalah salah satu contoh pembalasan dalam taraf rendah atau sederhana.
16.  Contoh Analisis Kasus
Kasus Kriminalisasi Pemulung
PN Jakpus pada 3 Mei 2010 memvonis bebas Chairul Saleh seorang pemulung yang dituduh memiliki ganja seberat 1,6 gram. Pria 38 tahun ini dipaksa mengakui memiliki ganja oleh sejumlah oknum polisi ini.
Orang nomor 1 di tubuh Polri waktu itu, Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri pun turun tangan untuk menindaklanjuti kasus dugaan rekayasa ini. Dia langsung menelpon Kapolda Metro Jaya Irjen Wahyono untuk meminta kepastian adanya rekayasa tersebut.
Dalam sidang disiplin Propam Polres Jakpus menjatuhkan hukuman kepada 4 polisi yang terlibat dalam rekayasa kasus kepemilikan ganja terhadap pemulung Chairul Saleh ini. Kanit Narkoba Polsek Kemayoran Aiptu Suyanto didemosi sedangkan penyidik Brigadir Rusli ditunda kenaikan pangkatnya selama 1 tahun.
Kemudian Aiptu Ahmad Riyanto ditunda kenaikan pangkat selama satu tahun, serta dimutasi secara demosi. Dan untuk Brigadir Dicky ditempatkan ke tempat khusus selama 7 hari.
Analisis : Kasus ini membahas tentang seorang pemulung yang dituduh oleh posisi memiliki ganja. Hal tersebut diduga rekayasa kasus kepemilikan ganja. Kita perlu berpikir bahwa banyak orang di luar sana yang banyak difitnah oleh pejabat ataupun oknum oknum tertentu. Hal tersebut tidak adil bagi si pemulung karena dia tak punya uang tidak seharusnya difitnah seperti itu. Seperti tumpul ke atas, tajam ke bawah. Hal tersebut sangat tidak adil bagi sebagian orang. Walaupun kita bebas berpendapat. Tetapi bukan berarti kita bebas memfitnah seseorang.
Solusi : Hukum di Indonesia perlu ditegakkan. Tetapi perlu kita sadari juga agar tidak memfitnah sesuatu sembarangan. Akibatnya banyak orang tersakiti akibat prilaku tidak adil tersebut. Sebelum memfitnah baiknya mengetahui kebenerannya terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman. Akibat jika memfitnah menimbulkan berbagai masalah termasuk dirinya sendiri.
B.    Manusia dan Pandangan Hidup
1.      Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup. dimana seseorang menjalani hidupnya dengan aturan aturan yang dia buat untuk memajukan kehidupannya.
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depanseseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjukhidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarahmenurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktuyang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diujikenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusiamenerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan
3.Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandanganhidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha,keyakinan/kepercayaan. Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan.
2.     Pengertian Ideology
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis.  Ideologi merupakan kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
3.     Cita – Cita
Secara umum, pengertian cita – cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
Cita cita juga merupakan suatu harapan yang manusia inginkan akan terjadi di masa mendatang sesuai dengan keinginan manusia tersebut. Cita – cita juga merupakan suatu pandangan hidup, Mengapa demikian? Karena cita cita yang menggambarkan suatu pandangan hidup itu sendiri. Banyak faktor yang membuat kita gagal dalam melaksanakan cita cita, biasanya karena hambatan dari luar dan dari sendiri dimana manusia menyerah dalam menggapai cita citanya.
Ada 3  faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya, antara lain :
– Manusia itu sendiri,
– Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
– Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
Dan ada 2 faktor kodisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
– Faktor yang menguntungkan, dan
– Faktor yang menghambat.
4.     Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat.
5.     Usaha dan Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
6.     Keyakinan dan Kepercayaan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi. keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama.
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup.
Keyakinan dan kepercayaan sangat fital dalm hidup. jadi tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, dan akan sangat membantu dalm menjalani hidup.
7.     Cara Saya Memaknai Hidup Ini
Dasar utama bagaimana saya memaknai hidup ini adalah dengan cara selalu bersyukur terhadap apa yg telah saya miliki sekarang ini, tidak perlu mengeluh, selalu melihat orang – orang yang ada di bawah saya dan tidak pernah iri melihat orang – orang yang kehidupannya di atas saya.
Saya hanya selalu melihat orang – orang yang kehidupannya lebih beruntung daripada saya sebagai acuan agar hidup saya lebih termotivasi lagi tanpa ada sifat ataupun sikap iri terhadap mereka.
Saya juga selalu melakukan hal – hal yang saya anggap terbaik dalam hidup saya karena saya sangat menyadari bahwasannya hidup di dunia ini hanya sekali dan kita sebagai makhluk yang diberi akal dan pikiran harus bisa memanfaatkan kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan ini dengan sebaik – baiknya.
8.     Contoh Analisis Kasus
Konflik Aceh (Islam VS Kristen)
Aceh menjadi salah satu provinsi yang diberi hal istimewa untuk dapat menjalankan  hukum syariat islam. Hal ini adalah upaya pemerintah untuk melerai keinginan masyarakat sporadis yang ingin memerdekakan diri dan mendirikan negara khilafah. Oleh karenanya Aceh diberikan gelar daerah istimewa Nangroe Aceh Darussalam. Konflik antar agama pernah terjadi, tepatnya di daerah Singkil pada tahun 2015. Konflik ini diawali dengan demonstrasi umat muslim. Dalam demonstrasi tersebut umat muslim menuntut pemerintah untuk membongkar sejumlah gereja kristen yang berdiri seperti dampak konflik agama . Namun, akhirnya konflik tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Serta kerukunan antar umat beragama di Aceh tetap terpelihara hingga kini.

Analisis : Dalam berita tersebut kita mengetahui bahwa tidak semua orang dapat bertoleransi. Islam mengajarkan bahwa kita saling bertoleransi dengan umat agama lain sekalipun berbeda pandangan hidup. Seluruh hal di dunia ini mempunyai perbedaan-perbedaan dan tidak dapat disamakan. Oleh karena itu dengan adanya perbedaan ini kita harus bertoleransi. Akhirnya masalah tersebut selesai dengan cara yang baik.

Solusi : Dalam kehidupan sehari-hari kita harus memulai bertoleransi dengan siapapun walau banyak perbedaan. Dengan menanamkan sifat toleransi kita membuat kedamaian terhadap banyak orang. Apalagi islam mengajarkan agar kita harus menjaga kedamaian dengan perilaku toleransi antar umat beragama. Hal tersebut akan menciptakan persatuan antar golongan.

C.    Manusia dan Tanggung Jawab
1.     Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal.
1.     Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
2.     Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain  untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.
2.     Macam – Macam Tanggung Jawab
Berikut merupakan macam – macam tanggung jawab dan contoh:
1)    Tanggung jawab terhadap diri sendiri, contoh : Andi membaca sambil berjalan, lalu ia terjatuh, akibatnya ia aharus beristirahat dirawat di rumah dan tidak sekolah. konsekuensi tidak bersekolah dan tinggal dirumah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2)    Tanggung jawab terhadap keluarga, contoh : seorang ibu hidup dengan tiga anak, karena suaminya meninggal dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya, walapun harus menjadi pelacur sekalipun, karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas ketiga anaknya.
3)    Tanggung jawab terhadap masyarakat, contoh : seorang ketua RT yang menjabat saat itu di daerah tempat tinggalnya harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kesejahteraan warganya. misalnya saja bila pada saat hari raya qurban, ketua RT setempat harus sudah mempunyai data warga miskin yang akan menerima santunan qurban. ketua RT juga harus sigap membantu bilamana ada warganya yang meninggal dunia, lalu ketua RT juga menggerakan ibu-ibu PKK ditempatnya untuk membangun pos kesejahteraan untuk kesehatan, lingkungan dan pendidikan untuk warganya.
4)    Tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara, contoh : pada zaman penjajahan dahulu, para pemuda Indonesia bertanggung jawab untuk membela negara, turut berperang untuk memerdekakakn negara kesatua republik Indonesia. para pemuda sangat ingin memiliki kebebasan dalam bernegara, maka para pemuda menanamkan dalam hatinya mempunyai tekad yang kuat untuk membela negara dan bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada di negara Indonesia.
5)    Tanggung jawab terhadap Tuhan, contoh : manusia telah di beri kehidupan yang sangat mencukupi dan layak. semua itu atas pemberian sang pencipta yaitu Allah SWT. Allah sangat pengasih, penyayang dan pengampun. Allah pun tak meminta hal-hal yang menyusahkan manusia untuk mewujudkan rasa bersyukur manusia terhadap semua kebaikan-Nya. Manusia hanya diperintahkan untuk Shalat 5 waktu dan beramal sholeh, berbuat baik sesama manusia dan berbuat baik kepada Allah SWT. semua yang diberikan ALlah SWT sudah sepatutnya menimbulkan rasa tanggung jawab manusia kepada Allah SWT. tanggung jawab untuk menunaikan semua yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan yang dilarang-Nya. Tanggung jawab untuk menjalankan sholat 5 waktu dan amalan yang baik lainnya. Menjaga alam yang sdah diciptakan, diberikan Allah dengan sukarela, merawatanya untuk kehidupan selnjutnya adalah sebuah bentuk tanggung jawab dan ungkapan rasa bersyukur yang tiada tara kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.
3.     Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a.     Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupuntenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas.Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapaikebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahlukciptaan Tuhan.
Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan dirisepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggung jawab kepad Tuhan.
1.     Macam – Macam Pengabdian
Berikut macam-macam pengabdian, yaitu:
·       Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan. Contoh: Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.
·       Pengabdian kepada masyarakat. Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan. Contoh: Seorang mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.
·       Pengabdian kepada raja, yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh: Seorang gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.
·       Pengabdian kepada Negara, yaitu timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa. Contoh: Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
·       Pengabdian kepada harta. Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
·       Pengabdian kepada keluarga. Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
b.        Pengorbanan
 Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan,bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa adatransaksi, kapan sja diperlukan.
Macam – macam Pengorbanan
Macam-macam Pengorbanan, yaitu:
§  Pengorbanan harta benda
§  Pengorbanan pikiran
§  Pengorbanan perasaan
§  Pengorbanan tenaga
Contoh: Misalkan dalam agama islam setiap hari raya kurban dilakukan pengorbanan menyembelih sapi , kambing ataupun domba yang dilakukan untuk menyedekahkan sebagian dari rezeki yang dimilikinya untuk diberika kepada orang yang kurang mampu.
4.     Contoh Analisis Kasus
Imparsial: Pemerintah Harus Tanggung Jawab atas Kematian Munir
JAKARTA - Direktur Imparsial, Al Araf menilai keberadaan dokumen resmi laporan tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib menjadi kontroversi di publik pasca keluarnya keputusan Komisi Informasi Publik (KIP). Terlebih lagi, putusan tersebut memerintahkan pemerintah untuk mengumumkan dokumen itu kepada publik.
"Dalam menanggapi putusan itu, pemerintah menyatakan laporan itu tidak diketahui keberdaannya dan tidak ada di sekertarus negara (sekneg)," kata Al Araf di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2016).
Dikatakan Araf, belum ditemukannya dokumen TPF kasus Munir menunjukan bahwa tata kelola sistem administrasi pemerintahan di negera ini buruk.
"Dokumen yang begitu penting bagi proses penegakkan hukum di dalam rangka mengungkap suatu kejahatan pembunuhan tidak diketahui keberadaannya," ujarnya.
Oleh karena itu, Al Araf menegaskan bahwa pemerintahan masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun pemeintah masa Joko Widodo (Jokowi) tidak lepas dari tanggungjawab kasus kematian Munir.
"Kasus ini adalah masalah serius dalam tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Dokumen hasil penyelidikan kasus pembunuhan Munir yang dibuat oleh TPF adalah dokumen resmi Negara dalam karangka penegakan hukum bagi penyelesaian kasus ini," tandasnya.

Analisis :  Dalam kasus tersebut dikatakan bahwa pemerintah perlu bertanggung jawab terhadap kasus munir. Kasur munir ini adalah kasus pelanggaran hak asasi manusia yang sampai saat ini masih belum diselesaikan. Pemerintah seakan-akan tidak tegas terhadap kasus pelanggaran ham ini. Padahal kasus ini merupakan kasus ham berat. Pemerintah perlu bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini agar dapat diketahui dengan jelas siapa pelakunya dan mengapa munir perlu dibunuh oleh sekelompok orang.

Solusi : Kasus ham berat ini harus diselesaikan karena sudah bertahun-tahun berlalu tetapi hal ini sangat penting untuk mengetahui apa tujuan si pelaku. Dengan pemerintah bertanggung jawab agar kasus ini cepat diselesaikan untuk diselesaikan dengan tuntas. Agar pelanggaran ham ini tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang.









DAFTAR PUSTAKA
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1994. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS VIDEO TUGAS 2

Menggunakan Kereta Sebagai Transportasi