TUGAS 2 MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
Specification of Services and Business Models dan Specification
of Requirements of A Service Management System
Pada
jaman yang serba maju ini. Kita perlu beradaptasi terhadap perkembangan jaman.
Salah satu perkembangan jaman yang paling berpengaruh adalah teknologi. Dalam
teknologi ini terdapat teknologi informasi yang berfungsi untuk mengelola
informasi. Sekarang semua memerlukan hal yang dinamakan teknologi informasi.
Dalam teknologi informasi ini yang paling banyak digunakan adalah dibidang
bisnis. Pada bahasan kali ini kita akan membahas materi
yang bertujuan agar kita dapat mampu memahami
nilai suatu layanan management framework dengan membantu konsultan dan
perusahaan untuk membangun pemahaman yang sama untuk dasar suatu pendekatan
manajemen layanan dan mampu memahami service management processes. Nah, dalam pembahasan ini untuk memahami hal tersebut kita perlu membahas mengenai
specification of services and business models dan specification of requirements
of service management system.
Dalam specification of services and business models
atau spesifikasi model layanan dan bisnis di antaranya sebagai berikut:
1.
Bisnis
model CANVAS.
2.
Pemahaman
Pasar.
3.
Peta
empati.
4.
Definisi
layanan dan spesifikasi portofolio layanan.
1.
Bisnis
Model CANVAS
Ketika
kita akan membuat sebuah bisnis. Perencanan bisnisnya harus memperhatikan
bisnis model yang tepat untuk bisnis kita. Contoh panduan tool untuk merancang
model bisnis adalah tool bisnis model canvas. Bisnis model adalah penjelasan
mengenai bagaimana sebuah bisnis dapat membuat, menyalurkan, serta mendapatkan
keuntungan dari nilai tambah atau value yang diberikan.
Contoh
tool yang memvisualisasikan model bisnis tersebut adalah Bisnis Model Canvas
atau yang disebut dengan BMC. Nah, BMC ini sendiri merupakan alat bantu yang
bertujuan untuk membuat dan menganalisis model bisnis. Dengan menggunakan BMC
ini, kita dapat dengan mudah membangun bisnis model.
Kita lihat dulu yuk penjelasan lengkap mengenai BMC
ini!
Sebenarnya
Business Model Canvas atau disingkat BMC adalah sebuah rancangan konsep abstrak
sebuah model bisnis yang merepresentasikan strategi dan proses bisnis dalam
organisasi. Bisnis model canvas ini diartikan sebagai alat representasi visual
yang dapat menjelaskan secara komprehensif sebuah proses bisnis. Dengan alat
ini, kita dapat memahami sebuah bisnis secara garis besar tanpa harus membuat
dokumen bisnis plan panjang lebar.
Osterwalder dan Pigneur membuat sebuah pendekatan
model kanvas yaitu “Nine Building Blocks” yang dapat memudahkan bagi para
pebisnis untuk membangun dan mengembangkan bisnisnya. Nine Building Blocks
terdiri dari: Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer
Relationship, Revenue Stream, Key Activities, Key Resources, Key Partnership
dan Cost Structure.
Sekarang kita kepenjelasannya yuk!
1.) Customer Segmen
Pada tahap
pertama dalam pembuatan bisnis model canvas ini yaitu menentukan customer
segmen. Hal ini adalah bagian dari bagaimana kita menenentukan target pasar
yang akan kita tetapkan. Pertanyaannya adalah apa masalah yang akan kita selesaikan
dalam produk yang kita buat? Misal kita membuat produk vaksin yang merupakan
pemecah masalah dari masalah konsumen agar dapat terhindar dari virus.
Spesifikkan kriteria konsumen yang akan membeli
produkmu. Spesifik konsumen yang akan membeli produkmu bisa dilihat dari jenis
kelamin, pekerjaan, status, usia, perilaku, letak geografi dan sebagainya.
Gojek merupakan salah satu startup decacorn di
Indonesia yang juga memiliki customer segmen. Siapa sih customer segmen mereka?
Target konsumen mereka yaiu pelajar sekolah, pekerja kantoran, pengguna
transportasi public, dan generasi melek internet.
2.) Value Propositions
Lalu,
poin lanjutan atau tahap lanjutan dari customer segmen adalah bagaimana penjelasan
sebelumnya pada customer segmen, kita diminta menentukan masalah apa yang akan
kita selesaikan. Dalam value
propositions, kita diminta menjelaskan apa solusi yang ingin kita atasi dalam
masalah tersebut. Disebut value karena pada dasarnya yang ditawarkan bukan
hanya produk, tetapi sebuah manfaat dari produk tersebut.
Dalam contoh sebelumnya kita melihat Gojek. Nah, Gojek
ini merupakan startup decacorn yang mempunyai value proposition yaitu
menyediakan transportasi massal yang mempunyai kualitas, mudah dan cepat diakses
dengan harga yang terjangkau.
3.) Channels
Poin ketiga
dari BMC ini adalah berkaitan dengan channels. Saat kita sudah menentukan
customer segmens dan value propositions dalam bisnis kita. Selanjutnya kita
mengetahui bagaimana cara agar value yang kita tawarkan dapat sampai ke target
konsumen yang telah kita tetapkan sebelumnya. Secara garis besar artinya kita
harus mencari tahu bagaimana agar konsumen mengetahui produk kita dan di mana
bisa mengakesnya.
Dalam kasus yang kita lihat dalam Gojek, channels yang mereka gunakan pada bisnis model canvas
yaitu aplikasi gojek sebagai channels utama. Lalu ada juga iklan billboard dan banyak
testimoni yang digunakan sebagai media pengiklanan atau penciptaan awareness
kepada calon konsumen.
4.) Customer Relationship
Poin
selanjutnya adalah bagaimana kita mempertahankan konsumen untuk tetap menjadi konsumen
yang setia. Hal tersebut diharapkan mereka akan melakukan repeat order
terhadap produk yang kita jual. Dalam hal ini kita dapat menawarkan produk baru
agar konsumen tersebut dengan mudah tertarik membeli produk tersebut.
Dalam kasus Gojek ini, Gojek dalam membuat customer
relationship-nya menggunakan beberapa cara yaitu memberikan diskon
atau promo, memberikan newsletter, dan memberikan aplikasi yang kaya
akan fitur.
5.) Key Activites
Dalam
poin ini menjelaskan aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan untuk produk yang
akan kita jual supaya bisa kemudian diperoleh oleh konsumen. Contohnya ketika
kita ingin memasarkan produk kita dalam cakupan yang lebih luas maka kita perlu
melakukannya dengan cara iklan menggunakan FB Ads, IG Ads, dan google Adwors. Kemudian,
apabila kita menggunakan platform online semacam website untuk bisnis kita maka
yang perlu kita lakukan adalah maintenance website tersebut dan
mendevelopnya agar bisa lebih ramah terhadap konsumen.
Secara garis besarnya pada poin ini adalah dijabarkan
segala aktivitas bisnis kita. termasuk cara kita mendapatkan produk yang akan
kita juat seperti menghubungi supplier dan sebagainya.
Dalam contoh Gojek ini, key activites pada startup yang
dibuat oleh Nadiem Makarim ini yaitu menghubungkan driver dengan penumpang dan
manajemen data pengguna.
6.) Key Resources
Key
resources ini merupakan poin yang di mana berkaitan dengan kebutuhan bisnis
dalam menjalankan setiap aktivitas yang dibentuk. Kebutuhan tersebut dapat
berupa SDM maupun Non-SDM. Ketika kita telah menentukan key activities maka
kita harus pastikan bahwa disetiap aktivitas tersebut terdapat SDM yang in-charge
dan terdapat fasilitas yang menunjang. Contohnya ketika kita menuliskan bahwa
aktivitas bisnis kita adalah melakukan iklan marketing seperti IG ads, FB ads
dan Google Adwords berarti SDM yang kita butuhkan adalah seorang marketer.
Pada contoh Gojek, key resourcesnya yang dapat mendukung
startupnya yaitu google maps, aplikasi gojek, dan infrastruktur server.
7.) Key Partners
Pada
poin ini kita harus menuliskan siapa saja pihak-pihak yang bisa membantu bisnis
kita untuk berkembang. Contohnya kalau dalam bisnis kita menggunakan reseller
maka orang-orang yang menjadi reseller itu yang tentu akan menjadi partner
kita. Media-media mainstream seperti republika, kompas, kumparan dan lainnya
juga bisa menjadi key partner kita khususnya dalam rangka mempromosikan brand
bisnis kita. Jikalau bisnis kita menyangkut masyarakat luas, maka kita bisa
menjadikan pemerintah atau tokoh masyarakat sebagai partner kita.
Pada kasus Gojek ini, yang merupakan key partners
mereka adalah pengemudi (driver gojek), supplier atribut driver,
dan penyedia infrastruktur server.
8.) Cost Structure
Lalu,
pada poin ini berkaitan dengan biaya-biaya yang akan kita butuhkan untuk
membangun bisnis kita. Ketika kita akan menjabarkan tentang key activities
dan key resources maka kamu sudah bisa mulai memetakan biaya apa saja
yang akan keluar.
Contoh pada Gojek ini, cost structure bisnisnya yatu
bagi hasil dengan mitra driver, penyewaan infrastruktur server, biaya API
Google Maps, Gaji Pegawai Kantor, dan biaya pemeliharaan dan juga perbaikan
sistem.
9.) Revenue Stream
Sekarang
adalah poin terakhir. Saat kita menjalankan bisnis tentu kita menginginkan
adanya keuntungan yang dihasilkan. Tentu tanpa keuntungan ini, maka tinggal
menunggu bisnis kita bangkrut. Untuk mengetahui bagaimana potensi keuntungan yang
akan kita inginkan maka kita harus memetakan sumber-sumber mana saja yang bisa
berpotensi dalam memberikan kita keuntungan untuk bisnis. Contohnya ketika
bisnis kita berfokus dalam penjualan produk maka potensi keuntungannya pula
berada dalam margin hasil penjualan.
Pada contoh kasus Gojek ini, revenue streamnya berasal
dari pengguna jasa transportasi gojek dan pengisian dompet elektronik atau
disebut GoPay.
2.
Pemahaman
Pasar
Dalam sebuah rahasia kesuksesan
suatu brand terdapat hal yang penting yaitu understanding market. Ini disebabkan
karena pasar terus berubah akibat adanya perubahan karakteristik dari perilaku
konsumen. Ini merupakan hal yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan,
termasuk strategi marketing atau pemasaran. Marketing adalah bagian penting dari suatu
perusahaan. Melalui kegiatan tersebut, barang dari produsen bisa sampai kepada
konsumen. Oleh sebab itu, marketing sering disebut sebagai penghubung produsen
dan konsumen. Strategi marketing harus jelas. Hal ini perlu dilakukan agar
barang dari produsen dapat sampai kepada konsumen dalam waktu yang tepat.
Strategi ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadi kekecewaan konsumen. Seandainya produsen tidak menyadari
akan perubahan perilaku ini pada konsumen di pasar. Hal ini dapat membuat brand
tersebut pada akhirnya ditinggalkan oleh konsumennya. Karena perubahan itu kita
perlu memahami pasar sebaik mungkin seperti halnya mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, trend
terkini yang konsumen sukai, manfaat atau nilai yang baik, apa yang membuatnya
unggul dibanding produk lain, ciri dari keunikan produk yang kita buat,
keinginan perubahan yang konsumen inginkan, agar brand kita dapat laris
dipasaran. Hal ini akan dengan mudah menarik konsumen pada brand kita. Dengan
cara ini kita akan mendapatkan untung yang sebesar-besarnya.
Dengan era serba maju ini, kita
perlu memerhatikan banyak hal dalam pemasaran. Dengan menggunakan berbagai
platform e-commerce untuk membuat produk laku dipasaran dengan membuka
seluas-luasnya pasar sampai ke luar negeri. Sehingga target pasar yang tinggi
bisa tercapai dan terpenuhi.
3.
Peta
Empati
Kita pasti menginginkan bisnis kita
sukses. Dengan berbagai cara lalu menjalankan dan merancang bisnisnya agar
usaha yang dijalankannya sukses. Faktor pelanggan juga merupakan kontribusi penting
selain streategi yang sudah dirancang perusahan. Pada bahasan ini kita akan membahas
tentang Peta Empati. Apasih Peta Empati itu?
Peta Empati atau Empathy Map merupakan
sebuah tool untuk mengenal target audience guna menyelaraskan strategi
bisnis dan value proposition dengan keinginan, kebutuhan, tujuan, dan
perasaan pelanggan. Peta empati empathy map adalah sebuah alat yang dapat
membantu kita untuk menganalisa bagaimana kita bisa mengetahui apa yang
dirasakan, apa yang dipikirkan, dan apa yang dilakukan pelanggan kita. Hal ini
bisa dilakukan melalui studi literatur tentang perilaku pelanggan atau melalui
survey dan observasi. Pada dasarnya empathy map ini membuat stakeholders
berpikir tentang user dan bukan produk yang akan dibuat.
Lalu, setelah berkolaborasi, sticky notes, dan
penelitian, pertanyaan seperti ini dijawab untuk menyelesaikan kanvas yaitu:
1.)
Apa
yang dipikirkan dan dirasakan pelanggan?
-
Apa
yang dikhawatirkan atau ditakuti oleh pelanggan?
-
Apa
pelanggan puas? Mengapa atau mengapa tidak?
-
Apa
prioritas pelanggan?
-
Apa
mimpi dan aspirasi pelanggan?
-
Apa
yang menyebabkan reaksi emosional pelanggan?
2.)
Apa
yang didengar oleh pelanggan?
-
Apa
atau siapa yang mempengaruhi pelanggan?
-
Apa
pelanggan mudah dipengaruhi?
-
Dimana
pelanggan mendapatkan informasi?
-
Apa
channel informasi yang sering digunakan pelanggan?
3.)
Apa
yang dilihat oleh pelanggan?
-
Apakah
pelanggan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat umum atau secara pribadi?
-
Seperti
apa lingkungan pelanggan?
-
Bagaimana
cara pelanggan berinteraksi dengan lingkungannya?
4.)
Apa
yang dikatakan dan dilakukan oleh pelanggan?
-
Bagaimana
pelanggan menggambarkan dirinya di depan orang lain?
-
Kata-kata
apa yang digunakan pelanggan saat berbicara?
-
Informasi
seperti apa yang tidak dibagikan atau ditinggalkan ketika berbagi dengan orang
lain?
-
Bagaimana
perbedaan antara perkataan dan perilaku pelanggan?
5.)
Apa
saja ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan?
-
Apa
rintangan yang harus diatasi oleh pelanggan?
-
Apa
keluhan dari pelanggan?
-
Apa
alasan pelanggan masih belum bisa mencapai tujuannya?
6.)
Apa
keuntungan yang didapati pelanggan?
-
Apa
cara yang digunakan pelanggan untuk mencapai kesuksesan?
-
Bagaimana
kesuksesan itu diukur dan seperti apa?
-
Apa
tujuan jangka pendek dan panjang yang diinginkan oleh pelanggan?
Nah, Pada Empathy map ini sangat
berguna disebuah proses awal dalam desain. Empathy map dibuat sebelum product
requirements, tetapi setelah user research tahap awal. Product
strategy membahas tentang pemecahan masalah, dan empathy map menjelaskan
masalah mana yang harus dipecahkan dan bagaimana memecahkannya. Jika dibuat
dengan baik, empathy map akan berpengaruh ke seluruh proyek. Empathy map akan
mempengaruhi product requirement, yang akan mempengaruhi product
strategy, sehingga mempengaruhi wireframe, mockups, prototype, dan
lainnya. Namun, empathy map akan bekerja dengan lebih baik jika menggunakan
data real, yang bisa didapatkan melalui user research seperti wawancara
pengguna. Tetapi, empathy map juga bisa dibangun dari pengetahuan designer
dan feedback dari stakeholders.
4.
Definisi
Layanan dan Spesifikasi Portofolio Layanan
Sebenarnya portofolio ini berisi
informasi mengenai layanan diseluruh siklus hidup, memberikan informasi tentang
status layanan ketika mereka bergerak dari konsep melalui spesifikasi
kebutuhan, persetujuan, desain, transisi ke dalam operasi hidup dan pensiun
akhirnya. Nah, portofolio layanan, yang memberikan pandangan tingkat manajemen
dari semua layanan TI ketika mereka bergerak melalui siklus layanan, adalah
sistem manajemen kritis di ITIL. Ini memiliki tiga bagian:
·
Pipa
layanan yang menyimpan informasi tentang layanan yang berada di bawah
pengembangan.
·
Katalog
layanan yang menyimpan rincian semua layanan yang sudah masuk produksi atau
siap pindah ke produksi.
·
Layanan
pensiunan yang telah dihentikan dari penggunaan operasional.
Layanan Manajemen Portofolio adalah
proses mempertahankan kepemilikan dan tanggung jawab keseluruhan untuk semua
Toko, khususnya untuk semua deskripsi layanan dan dokumentasi. Keseluruhan
semua SAPS tersedia akan membentuk Layanan Portfolio. Karena pelanggan harus
disediakan dengan tampilan khusus pelanggan portofolio ini - Layanan Katalog -
Layanan Administrasi Katalog merupakan sub proses administrasi penting yang
terkait dengan Layanan Manajemen Portofolio.
Tujuan manajemen portofolio layanan
(SPM) adalah untuk memastikan keputusan itu untuk berinvestasi dalam layanan TI
adalah baik dan sepenuhnya selaras dengan kebutuhan dan prioritas bisnis.
Setelah keputusan dibuat untuk berinvestasi, investasi harus dikelola melalui
siklus hidupnya, dan tujuan SPM di sini adalah untuk memastikan bahwa investasi
memberikan nilai optimal bagi organisasi. Sebagai sistem pendukung manajemen,
portofolio layanan memungkinkan organisasi menjawab pertanyaan strategis
tentang layanan, pelanggan, dan harga, serta membantu menetapkan prioritas dan
rencana alokasi sumber daya.
Service Portfolio Management adalah
proses yang bertanggung jawab untuk perakitan sebuah layanan Paket Desain awal
(Service Design Package atau disingkat dengan SDP) untuk setiap layanan dan
pemeliharaan melalui siklus hidup layanan. Ini juga melibatkan bekerja sama
dengan Proses terus-menerus Peningkatan Pelayanan (Continual Service
Improvement Process). SDP dapat diubah dan diperpanjang oleh proses Service
Management lainnya.
Tujuan SPM adalah untuk memastikan ada metodologi yang
efektif untuk evaluasi investasi potensial. Setelah investasi disepakati,
tujuan SPM adalah untuk memastikan bahwa investasi dikelola secara efektif di
sepanjang siklus hidupnya. Antara lain ini adalah tentang memastikan pengaturan
tata kelola yang tepat di tempat, bahwa investasi dan kasus bisnis mereka
dinilai terhadap perubahan kondisi baik di dalam maupun di luar organisasi dan
bahwa realisasi manfaat dikelola dengan baik.
SPM memerlukan manajemen proaktif
terhadap investasi di siklus hidup layanan, termasuk konsep layanan‐layanan,
desain dan saluran transisi, serta sebaik mungkin didefinisikan seperti layanan
operasional dalam berbagai katalog layanan dan layanan yang sudah tidak
digunakan.
SPM adalah proses
yang berkelanjutan, yang meliputi sebagai berikut:
·
Menentukan
persediaan jasa, memastikan kasus bisnis dan memvalidasi data Portofolio
·
Menganalisis:
memaksimalkan nilai portofolio, menyelaraskan dan memprioritaskan serta
menyeimbangkan penawaran dan permintaan
·
Menyetujui
portofolio yang diusulkan, Menyetujui otorisasi layanan dan menyetujui sumber
daya
5.
Memahami
organisasi entitas yang akan memberikan layanan
Selanjutnya understanding the
organization of the entity that will deliver the services yang merupakan pemahaman
mengenai organisasi entitas yang akan memberikan layanan. Hal ini berarti kita
perlu memahami mana yang merupakan setiap entitas yang cocok digunakan pada
suatu organisasi demi tercapainya target pasar dalam memberikan layanan.
Pengertian dari entitas sendiri
yaitu penggambaran sebuah objek nyata. Untuk lebih mudahnya bisa disebut juga
sebagai jabatan atau status dari suatu objek tersebut. Pengertian lain juga
menyebutkan bahwa entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan
berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Abstraksi, contohnya,
biasanya dianggap juga sebagai suatu entitas. Dalam pengembangan sistem,
entitas digunakan sebagai model yang menggambarkan komunikasi dan pemrosesan
internal seperti misalnya membedakan dokumen dengan pemrosesan pesanan. Entitas dalam
informatika adalah benda,orang,tempat,unit,objek atau hal lainnya yang
mempresentasikan data, dan data tersebut akan disimpan ke dalam pangkal data.
setiap entitas terdiri dari beberapa atribut cotohnya entitas karyawan maka
memiliki atribut nama_karyawan,alamat,dan id setiap entitas memerlukan atribut
kunci utama yaitu atribut yang mewakili setiap data yang ditampung dan nilainya
unik.
Menurut Kotler dan
Keller pemasaran terbagi atas 10 jenis entitas, yaitu :
1.) Barang,
yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian terbesar dari
produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara.
2.) Jasa,
yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka proporsi kegiatan
yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi untuk pasar yang
mengalami bauran antara barang dan jasa.
3.) Pengayaan
pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk barang dan jasa,
perusahaan dapat menciptakan, mempergelarkan dan memasarkan pengayaan
pengalaman.
4.) Peristiwa,
yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen untuk mempromosikan
suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa ulang tahun, pameran dagang atau
pementasan.
5.)
Orang,
yaitu perusahaan/individu yang bergerak di bidang konsultan manajemen dan
menjadi Humas dari konsumen itu.
6.) Tempat,
yaitu ketika sebuah perusahaan/negara tanggap akan potensi yang ada, dan
berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan
atau negara tersebut. Para pemasar yang bergerak di bidang ini mencakup spesialis
di bidang pengembangan ekonomi, agen real estate dan pariwisata.
7.) Properti,
yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata atau finansial.
Properti diperjual belikan, dan menyebabkan timbulnya pemasaran.
8.)
Organisasi,
yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk membangun citra
kuat pada masyarakat, guna lebih memenangkan persaingan yang ada.
9.) Informasi,
yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai suatu produk. Pada
hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di produksi dan di distribusikan
serta dapat di nikmati.
10.) Gagasan, yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti
dari suatu gagasan dasar dari pemasar, yang berusaha mencari apa yang menjadi
kebutuhan yang bisa dipenuhi.
Nah, setelah kita membahas specification of services
and business models. Selanjutnya kita membahas tentang specification of
requirements of service management system.
Apasih itu? Yuk kita bahas!
Dalam specification of requirements of service management
system atau spesifikasi persyaratan sistem manajemen layanan di antaranya sebagai
berikut:
1.
Role
Model
2.
Model
kemampuan dan kematangan
3.
Persyaratan
Umum
4.
Memproses
persyaratan khusus
1.
Role
Model
Role model sendiri mempunyai peran sebagai yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain. Role model ini berarti pemimpin sebagai contoh teladan yang menginspirasi orang lain. Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu "Sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk di contoh (tentang kelakukan, perbuatan, sifat, dan sebagainya)". Sedangkan Wikipedia menjelaskan role model sebagai "person who serve as an example, whose behaviour is emulated by others" yang artinya "Orang yang berfungsi sebagai contoh, yang perilakunya ditiru orang lain". Jadi, kalau saya boleh gabungkan dua makna diatas menjadi, “Orang yang mempunyai kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya yang patut ditiru atau baik, dan orang tersebut dijadikan contoh oleh orang lain”.
Role model sendiri mempunyai peran sebagai yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain. Role model ini berarti pemimpin sebagai contoh teladan yang menginspirasi orang lain. Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu "Sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk di contoh (tentang kelakukan, perbuatan, sifat, dan sebagainya)". Sedangkan Wikipedia menjelaskan role model sebagai "person who serve as an example, whose behaviour is emulated by others" yang artinya "Orang yang berfungsi sebagai contoh, yang perilakunya ditiru orang lain". Jadi, kalau saya boleh gabungkan dua makna diatas menjadi, “Orang yang mempunyai kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya yang patut ditiru atau baik, dan orang tersebut dijadikan contoh oleh orang lain”.
Role Model merupakan agen perubahan
(agent of change). Dengan demikian, menjadi Role Model, seorang pimpinan atau
pejabat memiliki satu atau beberapa aspek yang menonjol, konsisten dan berusaha
mempromosikannya kepada para bawahannya dalam setiap kesempatan. Karena itu,
selain menjadi inspirator, seorang Role Model adalah juga motivator bagi para
bawahannya.
Jadi, sebenarnya role model dalam pelayanan merupakan
bentuk aktivitas yang dilakukan seseorang baik sebagai pimpinan maupun staf
dalam memberikan contoh panutan dan tauladan dalam melayani masyarakat. Ukuran
panutan atau tauladan yang dimaksud disini adalah prilaku yang baik yang
ditampilkan, sehingga yang dilayani merasa puas. Dalam suatu bisnis, pemimpin harus bisa
menjadi role model sekaligus pelaku dalam pemberi layanan yang baik untuk para
konsumen. Makanya, agar bisnis tersebut lancar diperlukannya sebuah role model
untuk seorang pemimpin.
2.
Model
Kemampuan dan Kematangan
Model
kemampuan dan kematangan ini dapat disebut Capability Maturity Model yang disingkat
sebagai CMM yang merupakan suatu model kematangan kemampuan (kapabilitas)
proses yang dapat membantu pendefinisian dan pemahaman proses-proses suatu
organisasi. CMM merupakan mekanisme kualifikasi sebuah Software Development
House yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan tersebut
dalam melakukan development software. Capability Maturity Model adalah sebuah
model yang dikembangkan oleh Software Engineering Institute atas permintaan Departement
of Defense (DOD) Amerika Serikat dengan tujuan membuat ujian saringan masuk
bagi kontraktor yang mendaftarkan diri untuk menjadi konsultan.
Maturity model secara umum ini mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1.) Proses pengembangan dari suatu organisasi
disederhanakan dan dideskripsikan dalam wujud tingkatan kematangan dalam jumlah
tertentu (biasanya empat hingga enam tingkatan)
2.) Tingkatan kematangan tersebut dicirikan dengan
beberapa persyaratan tertentu yang harus diraih.
3.) Tingkatan-tingkatan yang ada disusun secara
sekuensial, mulai dari tingkat inisial sampai pada tingkat akhiran (tingkat
terakhir merupakan tingkat kesempurnaan)
4.) Selama pengembangan, sang entitas bergerak maju
dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya tanpa boleh melewati salah satunya,
melainkan secara bertahap berurutan.
Dalam Capability Maturity Model ada 5 level atau skala
kematangan yaitu :
1.) Initial
Sebenarnya
ciri-ciri dari fungsi initial adalah tidak ada manajemen proyek, tidak adanya quality
assurance, tidak adanya mekanisme manajemen perubahan (change management),
tidak ada dokumentasi, adanya seorang ahli yang tau segalanya tentang perangkat
lunak yang dikembangkan, dan sangat bergantung pada kemampuan individual.
2.) Repeatable
Lalu,
pada repeatable mempunyai ciri-ciri yaitu kualitas perangkat lunak mulai
bergantung pada proses bukan pada oprang, ada manajemen proyek sederhana, ada
quality assurance sederhana, ada dokumen sederhana, ada software
configuration management sederhana, tidak adanya knowledge management,
tidak adanya komitmen untuk selalu mengikuti SDLC dalam kondisi apapun, tidak
adanya stastikal control untuk estimasi proyek dan rentan perubahan struktur
organisasi.
3.) Defined
Level
Defined mempunyai ciri-ciri yaitu SDLC sudah ditentukan, ada komitmrn untuk
mengikuti SDLC dalam keadaan apapun, kualitas proses dan produk masih bersifat
kualitatif atau hanya perkiraan saja, idak menerapkan Activity Based Costing,
dan tidak adanya mekanisme umpan balik yang baku.
4.) Managed
Pada
poin ini ciri-cirinya adalah sebagai berikut, sudah ada Activity Based Costing
dan digunakan untuk estimasi proyek berikutnya, proses penilaian kualitas
perangkat lunak dan proyek bersifat kuantitatif, terjadi pemborosan biaya untuk
pengumpulan data karena proses pengumpulan data masih dilakukan secara manual,
cenderung belum jelas disebabkan karena masnusia ketika diperhatikan
perilakuknya cenderung berubah, tidak ada mekanisme pencegahan defect dan
adanya mekanisme umpan balik.
5.) Optimized
Dalam
pengumpulan data secara automatis, adanya mekanisme pencegahan defect,
adanya mekanisme umpan balik yang sangat baik, dan adanya peningkatan kualitas
dari SDM dan juga peningkatan kualitas proses.
CMM ini mempunyai kegunaan yang meliputi:
• Menilai tingkat kematangan sebuah organisasi
pengembang perangkat lunak
• Memfilter kontraktor yang akan menjadi pengembang
perangkat lunak
• Memberikan arah untuk peningkatan organisasi bagi
top managemen di dalam sebuah organisasi pengembang perangkat lunak
• Sebagai alat bantu untuk menilai keunggulan
kompetitif yang dimiliki sebuah perusahaan dibandingkan perusahaan pesaingnya.
3. Persyaratan Umum
Persyaratan utama ini berada pada ISO 20000. ISO/IEC 20000 adalah standar ITSM yang dikeluarkan
oleh organisasi standar internasional atau ISO. ISO 20000 berisi persyaratan
umum service management system yang dapat diterapkan ke organisasi berskala
kecil atau besar, tidak memperhatikan jenis, struktur, dan format organisasi. Standar ISO 20000-1:2018 yaitu menetapkan
persyaratan bagi organisasi untuk menetapkan, menerapkan, memelihara, dan terus
meningkatkan sistem manajemen layanan atau service management system (SMS).
Persyaratan yang ditentukan dalam standar ini termasuk perencanaan, desain,
transisi, pengiriman dan peningkatan layanan untuk memenuhi persyaratan layanan
dan memberikan nilai. Standar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2005 dan
kemudian diperbarui pada tahun 2011. Versi ketiga, revisi yang sepenuhnya dari
standar (disebut ISO / IEC 20000: 2018 Bagian 1) dirilis pada 15 September 2018
dan menggantikan edisi kedua (ISO / IEC 20000-1: 2011). Perubahan pada standar
ini jika dibandingkan dengan edisi sebelumnya salah satunya perubahan stuktur
menjadi struktur tingkat tinggi (High Level Structure) yang digunakan pada
standar-standar sistem manajemen lainnya, struktur ini memperkenalkan
persyaratan umum seperti konteks organisasi, perencanaan untuk mencapai tujuan
dan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang. Ada beberapa persyaratan umum
yang memperbarui persyaratan sebelumnya, misalnya informasi yang
terdokumentasi, sumber daya, kompetensi, dan kesadaran. Menurut APM Group,
organisasi yang bersertifikat ISO 20000 menunjukkan ke relasi dan publik bahwa
organisasi tersebut memiliki sistem manajemen, prosedur, dan praktek yang
menjamin penyediaan layanan TI secara efektif dan berfokus pada pelanggan.
Pengertian lain menyebutkan bahwa ISO/IEC 20000 adalah
sebuah standar ITSM yang menetapkan persyaratan-persyaratan untuk penyedia
layanan untuk merencanakan,
menetapkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau,
meninjau, memelihara dan meningkatkan SMS (Service Management System).
Persyaratan-persyaratan termasuk perancangan,
transisi, pengiriman dan
peningkatan layanan untuk
memenuhi persyaratan layanan.
ISO / IEC 20000-1: 2018 dapat digunakan oleh:
- Organisasi yang mencari layanan dari penyedia
layanan dan membutuhkan kepastian bahwa persyaratan layanan mereka akan
terpenuhi.
- Organisasi yang membutuhkan pendekatan yang
konsisten oleh semua penyedia layanannya, termasuk mereka yang berada dalam
rantai pasokan.
- Penyedia layanan yang bermaksud menunjukkan
kemampuannya dalam perancangan, transisi, penyampaian dan peningkatan layanan
yang memenuhi persyaratan layanan.
- Penyedia layanan untuk memantau, mengukur dan
meninjau kembali proses dan layanan Service Management.
- Penyedia layanan untuk memperbaiki disain, transisi, pengiriman dan peningkatan layanan melalui penerapan dan pengoperasian SMS secara efektif.
- Penyedia layanan untuk memperbaiki disain, transisi, pengiriman dan peningkatan layanan melalui penerapan dan pengoperasian SMS secara efektif.
- Penilai atau Auditor sebagai kriteria penilaian
kesesuaian SMS penyedia layanan dengan persyaratan ISO / IEC 20000-1: 2018.
4. Memproses persyaratan khusus
Setelah
adanya persyaratan umum. Muncul lah persyaratan khusus untuk bagian-bagian
tertentu. Suatu proses adalah serangkaian kegiatan
terstruktur yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Pada hal ini kita akan memproses persyaratan khusus mengenai service
management system ini. Persyaratan ini akan lebih spesifik dibandingkan dengan
persyaratan khusus karena ini merupakan tahap selanjutnya dari persyaratan umum.
Sekian penjelasan saya mengenai specification of
services and business models dan specification of requirements of service
management system. Semoga bermanfaat ya teman-teman!
Referensi :
- https://visi4anda.wordpress.com/2012/05/05/role-model/
- https://isokonsultindo.com/iso-20000
- http://callmeatho.blogspot.com/2018/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
- http://administrasistisip.ejournal.web.id/index.php/administrasistisip/article/viewFile/145/137
- http://callmeatho.blogspot.com/2018/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
- http://administrasistisip.ejournal.web.id/index.php/administrasistisip/article/viewFile/145/137
Komentar
Posting Komentar